Cara Membuat Jenis Pakan Burung Walet

Berbagai cara membuat jenis pakan burung walet.Pakan merupakan faktor penting yang menentukan keberlangsungan suatu budidaya. Burung walet merupakan burung liar yang mencari makan sendiri. Makanannya adalah serangga-serangga kecil yang ada di daerah pesawahan, tanah terbuka, hutan, dan pantai/perairan.



Untuk mendapatkan sarang walet yang memuaskan, pengelola rumah walet harus menyediakan makanan tambahan, terutama untuk musim kemarau.

Pada dasarnya burung walet termasuk burung liar walaupun untuk saat ini banyak sekali masyarakat kita yang membudidayakan walet ini dengan cara memberikan pakan. Walaupun demikian, kebiasaan burung walet untuk mencari makan sendiri di alam secara alamiah tidak dapat dihilangkan.

Sejak fase piyik, burung walet sudah terlatih untuk belajar menangkap serangga sambil terbang. Jadi serangga yang dapat dimakan oleh walet adalah serangga yang beterbangan, bukan serangga yang disebar di lantai atau disuapi.

Jenis serangga yang sangat digemari oleh walet adalah serangga bersayap bening, seperti semut bersayap, lebah, kumbang, laron, lalat, hama tanaman padi, seperti wereng, capung, belalang, dan lain-lain yang pada umumnya serangga tersebut berukuran 0.2 – 2.5 milimeter. Jadi lokasi yang paling serasi dengan mata rantai makanan dari burung walet adalah daerah yang di sekitarnya masih terdapat lahan persawahan.Berbagai Cara Membuat Jenis Pakan Burung Walet

Jenis serangga yang menjadi makanan burung walet di setiap daerah berbeda-beda jenisnya. Hal ini yang membuat tingkat kualitas dari sarang walet menjadi beragam. Untuk membuat kualitas sarang walet menjadi lebih baik, peternak harus memberikan pakan tambahan bagi burung walet. Pemberian makanan tambahan bagi walet dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara jangka panjang dan cara jangka pendek.

Jangka Pendek

Cara jangka pendek dilakukan dalam jangka waktu 1 – 2 hari atau jangka waktu yang dekat. Cara yang dilakukan adalah dengan menangkap serangga-serangga yang beterbangan di sekitar kita, misalnya semut bersayap yang bisa ditangkap di lubang-lubang dalam tanah di sekitar daerah kita; bisa juga menangkap wereng dan hama padi di daerah persawahan pada siang ataupun malam hari; kutu loncat atau laron di sekitar rumah kita saat musim hujan datang. Cara tersebut dilakukan secara manual.

jangka panjang

Cara ini dilakukan untuk menghasilkan serangga-serangga dalam waktu yang lama dan berkelanjutan. Cara ini juga dapat mengatasi kurangnya ketersediaan makanan dari alam saat memasuki musim kemarau. Cara ini dapat dilakukan dengan cara menanam tanaman tumpang sari, membuat kolam, dan budidaya serangga.


Teknik menanam ranaman tumpang sari bisa dilakukan jika di sekitar rumah walet Anda mempunyai lahan kosong. Cara ini akan menghasilkan serangga yang beterbangan di sekitar tanaman dan juga dapat memberikan hasil berupa buah atau sayuran.

Membuat kolam

Pembuatan kolam disekitar rumah walet sebaiknya di tambahkan tanaman-tanaman air di atas kolam karena tanaman air akan dapat memicu perkembangbiakan serangga air yang akan menjadi makanan dari walet.

Budidaya serangga

Budidaya serangga bisa dilakukan di dalam ataupun di luar rumah walet. Salah satu cara budidaya serangga adalah dengan cara menimbun gaplek. Gaplek tersebut ditimbun di sudut ruangan, kemudian disiram dengan air sehingga dalam jangka waktu sekitar satu bulan akan muncul kutu-kutu putih.

Cara ini akan menghasilkan kutu-kutu gaplek yang nantinya akan beterbangan di sekitar lokasi timbunan gaplek. Bila nantinya kutu tersebut terlalu banyak, cara mengatasinya adalah dengan cara menyiram dengan air kapur.

Selain gaplek, dapat dilakuan dengan menggunakan penumpukan sayur-sayuran atau buah-buahan busuk yang dapat menghasilkan serangga, seperti pepaya, pisang, batang pisang, dengan nenas.

Memproduksi kutu

Kutu adalah salah satu pemancing walet agar mau tinggal dan bersarang. Kutu sangat disukai walet karena merupakan salah satu makanan burung walet. Apabila di salah satu ruangan terdapat banyak kutu, maka walet akan menetap dan nantinya akan bersarang di dalamnya.

Jadi, rumah yang akan dijadikan sarang walet sebaiknya bisa menghasilkan kutu. Cara untuk menghasilkan kutu dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan murah. Kutu dapat didatangkan dengan menggunakan dedak yang agak kasar, memiliki banyak menir, dan tidak bau apek.

Dedak biasanya dihasilkan dari tahap pemrosesan beras. Penggunaan dedak untuk menghasilkan kutu di dalam gedung walet tidak memiliki efek yang buruk bagi walet meskipun biasanya satu bulan pertama akan menimbulkan suhu panas namun keadaan akn menjadi dingin pada bulan berikutnya.

Sampai sekarang, cara ini sangat efektif untuk membuat walet tetap tinggal dan bersarang. Penempatan dedak tidak hanya dapat dilakukan di dalam gedung walet, tetapi juga dapat ditempatkan di luar gedung atau daerah arena bermain walet atau rooving area.

Caranya dengan memasukkan dedak yang telah dipilih ke dalam karung atau ember karet dan jangan ditutupi, tetapi jangan sampai terkena air karena dedak akak menggumpal dan kutu tidak bisa tumbuh.

Setelah dua minggu, bila sukses maka akan muncul kutu kecuali berwarna cokelat yang beterbangan, yang nantinya akan memancing walet untuk datang ke lokasi tersebut. Untuk lebih maksimal, sebaiknya membuat bergam jenis kutu, dengan cara menambahkan gaplek yang dipotong kecil-kecil lalu ditambahkan di atas dedak.

Dengan menggunakan cara jangka panjang maka hasil yang akan kita dapatkan lebih maksimal dan dapat membuat burung walet lebih betah di rumah walet milik Anda, dan hal yang perlu diperhatikan adalah memperhatikan masalah kesehatan kita dan cara tersebut sebaiknya tidak di jalankan di sekitar kawasan pemukiman padat penduduk karena dapat mengganggu warga lain.