Cara menjodohkan induk burung kenari liar
Cara menjodohkan induk burung kenari liar-Sebelum melakukan penjodohan, langkah awal yang harus dilakukan adalah pemilihan calon indukan dengan memacu pada beberapa kriteria umum pemilihan indukan, yaitu: (1) calon indukan harus sehat, tidak sakit dan tidak cacat fisik; (2) umur cukup (jantan 8 bulan dan betina 7 bulan); dan (3) sudah mulai tampak perilaku seksual atau berahi.
Burung kenari tergololng monogamus temporalis, yaitu memiliki suatu pasangan dalam satu masa kawin dan setelah melewati satu masa kawin baru dapat dijodohkan dan dikawinkan kembali. Burung tidak akan berkembang biak apabila pasangannya tidak berbentuk dan tidak cocok, dan dapat terjadi perkelahian.
Cara mencari pasangan atau menjodohkan burung kenari di penangkaran sebagai usaha menjodohkan burung kenari dengan membentuk pasangannya yang cocok, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.Ciri Jenis Kelamin Jantan Dan Betina Burung Kenari
Memasukkan kenari jantan dan betina dewasa ke dalam satu kandang besar dan diamati proses penjodohannya. Apabila cara ini berhasil membentuk pasangannya, masa pasangan tersebut dapat dipindahkan ke dalam kandang pembiakan untuk pemeliharaan selanjutnya.
Ikuti dan amati perkembangan perilaku pasangan tersebut, apakah cocok atau tidak. Bila tidak cocok, segera dipisahkan dan dicarikan pasangan baru.
Memasangkan kenari jantan dan betina sejak kecil dan ikuti perkembangan kecocokan pasangannya. Apabila cocok dan terbentuk pasangan tetap maka dapat dipindahkan ke kandang pembiakan.
Memasukkan beberapa sangkar kecil yang masing-masing berisi satu ekor kenari betina dewasa ke dalam satu kandang berukuran besar yang berisi kenari jantan dan diamati perkembangannya.
Apabila kenari jantan terlihat mendekati sangkar berisi kenari betina secara terus-menerus, berarti sudah terbentuk pasangan. Selanjutnya pasangan tersebut disatukan ke dalam satu kandang pembiakan dan terus dipantau.
Dalalm praktik pengembangbiakan burung kenari, penangkar dapat mengawinkan seekor pejantan unggul dengan beberapa betina.
Dalam hal ini, penjodohan kembali dapat dilakukan dengan betina lain setelah pejantan tersebut berhasil mengawinkan betina yang pertama dan berhasil mengawinkan betina yang pertama dan berhasil meletakan telurnya.
Gangguan pada kelangsungan proses reproduksi dapat terjadi akibat kondisi lingkungan kandang/sarang.
Adanya gangguan pada proses reproduksi dapat membuat burung kenari tidak mau bertelur, enggan mengerami telur, serta kanibalisme (telur yang sudah diletakkan di sarang dapat dimakan dan/atau dibuang keluar).
20.04
|
Label:
Burung
|
This entry was posted on 20.04
and is filed under
Burung
.
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
0 komentar:
Posting Komentar